(Jakarta, 24/09/14)
International Film Festival for Peace, Inspiration and Equality
(IFFPIE) menggelar Malam Penganugerahan di Planet Hollywood
cinema XXI tanggal 24 September 2014. IFFPIE adalah
penyelenggara festival film internasional yang memiliki visi
menguatkan perdamaian lintas budaya, agama, suku, ras, dan
negara, memberi inspirasi, dan menyebarkan semangat persamaan
hak melalui film. Pada tahun ini, IFFPIE bekerja sama dengan
International Movie Awards (IMA) yang juga melangsungkan
Festival mereka di tahun ke-3. Kriteria yang dicari dalam
film-film pemenang adalah yang film-film menyuguhkan sajian
menarik, menghibur, memberi inspirasi, dan diproduksi dengan
teknik mumpuni.
Pemenang Festival
International Film Festival for Peace, Inspiration and Equality
(IFFPIE) tahun ke-3 ini adalah Agnus Dei, yang digawangi
sutradara Kosovo, Agim Sopi. Berdasarkan kisah nyata, film ini
bercerita tentang pertikaian antara Serbia dan Albania. Pepatah
yang mengatakan cinta itu buta, menegaskan tindakan seorang
wanita Serbia yang jatuh cinta pada seorang pria Albania. Dari
buah cinta mereka lahir seorang anak laki-laki, Peter. Miris
memang bahwa pertikaian dan dendam sering memaksa pasangan
kekasih berpisah. Peter dibesarkan oleh ibunya, tanpa pernah
mengetahui perihal ayah kandungnya. Saat terjadi pertikaian
sengit antar dua negara tersebut, Peter dipaksa masuk militer.
Ia berhadapan dengan ayah kandungnya sebagai musuh tanpa pernah
mengetahui pria itu adalah ayahnya, dan terjatuh dalam cinta
terlarang terhadap adik tirinya. Agnus Dei adalah sebuah
kisah tragis yang menyatakan perang dan cinta tidak pernah
berjalan seirama. Satu di antaranya akan kalah dan memberi
dampak besar bagi kemanusiaan.
Damien Dematra (selaku
founder dan director IFFPIE) menyatakan bahwa
festival ini diselenggarakan pada bulan September, untuk
merayakan Hari Perdamaian Sedunia tanggal 21 September.
Peringatan perdamaian perlu disuarakan terus-menerus, dan hal
ini merupakan tugas tiap anggota masyarakat. Menurutnya, sebuah
masyarakat dapat berkembang baik hanya saat masyarakat merasa
damai dan aman. Hadir dalam Malam Penganugerahan ini adalah para
nominator dari 15 negara, yang sebelumnya telah dipilih dari 225
film dari 60 negara peserta. Para filmmakers menerima
penghargaan Award of Excellence dan Award of Merit
dari masing-masing kategori: International Feature Films,
International Short Films, Documentary Short, Documentary
Feature, dan kategori Newcomer.
Film-film pemenang
festival-festival ini akan ditayangkan di pusat kebudayaan
Perancis, Institut Français Indonesia, mulai tanggal 30
September sampai dengan 8 Oktober tanpa dipungut biaya.
Dalam acara ini juga
diberikan penghargaan khusus untuk almarhumah Rere Gocing, artis
muda yang harus kehilangan nyawa karena kecelakaan. Ageng Kiwi
selaku Ketua GAIB (Gabungan Artis Indonesia Berpeduli)
mengatakan penghargaan diberikan kepada Rere Gocing karena
kepeduliannya yang tinggi pada masalah-masalah sosial selama
hidupnya.
|