|
(Jakarta, 30/10) International Film Festival for Peace,
Inspiration, Equality (IFFPIE) berlangsung sejak tanggal 4
September 2013 sejak acara Malam Penganugerahan di Planet
Hollywood XXI. Secara berkala, film-film pemenang festival telah
ditayangkan di beberapa pusat kebudayaan serta Planet Hollywood
XXI dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Sedunia.
Menurut Damien Dematra, founder dan director IFFPIE, pada malam
penutupan festival ini diputar film dokumenter karya sineas
Cheryl Halpern bertajuk “Natsanat” yang berarti kebebasan dalam
bahasa Etiopia (Amharic). Sineas Cheryl Halpern sendiri hadir
langsung dari New York untuk menghadiri acara ini. Film
“Natsanat” dimulai saat Cheryl Halpern bekerja sama dengan Ibu
Negara Etiopia, Azeb Mesfin, membantu pendidikan para gadis
pedesaan di sana. Saat sang ibu negara dan teman-temannya
mengenang masa kecil mereka yang sulit dan penuh perjuangan,
hati Cheryl Halpern terketuk untuk membagi kisah perjuangan
mereka melalui film.
Cheryl Halpern sempat diangkat oleh Presiden Bush menjadi
director of the Board for International Broadcasting. President
Clinton kemudian mengangkatnya menjadi member of the
Broadcasting Board of Governors, dan di masa kepresidenan George
W. Bush ia beberapa kali diangkat sebagai ketua Corporation for
Public Broadcasting.
Di samping itu, sebagai bagian dari kegiatan amal IPPIE, pada
malam penutupan ini diadakan penggalangan dana oleh artis-artis
Indonesia yang peduli pada sesama, khususnya pada korban
meletusnya Gunung Sinabung yang kembali bergejolak. Kegiatan
yang dikoordinir oleh artis Erna Santoso, didukung oleh Dewi
Perssik, Ozi Syahputra, Ardina Rasti, Rudi Pesik, Indra Brugman,
Natha Narita, Sharena Gunawan, Agengkiwi, Liana, Anekke Jodhy,
Hengky Kurniawan, Lia Emilia, Manda Cello, Dewi Sanca, Ine
Sintyha, Natasha Dematra, Larry Nico, Irma Darmawangsa, Damien
Dematra, Novita Sari, Srigala, Five V, Dwi Andhika, dll.
Malam Penutupan IFFPIE diakhiri dengan pemutaran film “Dream
Obama” karya sutradara Damien Dematra. Film yang memegang rekor
dunia sebagai film dengan pembuatan tercepat ini telah
memenangkan belasan penghargaan internasional, termasuk di
antaranya yang teranyar adalah dari London International Film
Festival (Oktober 2013) sebagai nominasi film terbaik. Pemutaran
film ini dipersembahkan untuk mengenang Radhit Syam, bintang
muda berbakat Indonesia dan pemeran pembantu utama di film ini,
yang tutup usia pada usia 15 tahun beberapa minggu yang lalu.
|
|